Usaha thrift shop sudah lama ada, banyak toko yang menjual pakaian murah di pasar atau tempat lain. Sekarang, bisnis thrift shop online juga banyak muncul. Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana cara memulai bisnis thrift shop untuk pelajar.

Bisnis tanpa modal besar bisa menghasilkan keuntungan besar, termasuk bisnis thrift shop. Jangan lewatkan peluang bisnis ini di luar sana.

Apa Itu Bisnis Thrift Shop?

“Thrift” dalam konteks bisnis berarti menjual barang bekas berkualitas tinggi. Seringkali masih dalam kondisi sangat baik, dan biasanya hanya digunakan dalam beberapa bulan. Meskipun beberapa barang mungkin sudah lebih tua, kondisinya tetap baik dan masih layak.

Peluang bisnis thrift shop muncul dari tren preloved, di mana orang menjual barang pribadi mereka karena mereka tidak lagi menggunakannya atau karena mereka bosan.

Bisnis thrift shop tidak hanya ada di dunia online, tetapi juga bisa kita temui di dunia offline. Biasanya, toko thrift mudah untuk kita temukan di berbagai kota yang sering pelajar atau mahasiswa kunjungi. Hal tersebut biasanya karena mereka tertarik dengan tren mode tertentu.

Sejak tahun 2013, perdagangan barang sisa telah masuk ke Indonesia. Awalnya, barang-barang tersebut bervariasi mulai dari yang sangat jarang hingga merek-merek yang populer.

Namun, ketika memulai bisnis thrift shop, yang penting adalah barang-barang tersebut dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan. Mereknya bisa bermacam-macam, asalkan barangnya masih memiliki nilai jual.

Jenis Produk Bisnis Thrift Shop

Dalam bisnis thrift shop, ada banyak produk dengan beragam jenis yang bisa teman-teman jual, misalnya celana, baju, jaket, sepatu dan lain sebagainya. Berikut ulasan beberapa jenis produk thrift shop yang bisa dijual belikan:

1. Pakaian

Teman-teman bisa memilih baju sebagai awal dalam bisnis thrift shop. Jenis produk thrift ini memiliki banyak kategori, seperti kemeja, jaket, celana jeans, dan kaos.

Penting untuk kamu ingat bahwa semakin pakaian tersebut memiliki merek yang terkenal, maka nilai jualnya juga akan semakin tinggi, meskipun barang tersebut bekas pakai. Oleh karena itu tidak heran jika jenis produk ini merupakan tipe yang paling banyak ada di pasar Indonesia.

2. Jam Tangan

Jam tangan premium seperti Hublot, Omega, Patek Philippe, dan Rolex bisa menjadi salah satu produk thrift yang dapbisa kamu jual.

Jika modal yang kamu miliki terbatas, kamu juga bisa menjual jam tangan lokal bekas seperti Eiger, Expedition, dan Woodka. Hal ini karena merek tersebut banyak menjadi incaran para thrift shopper.

3. Tas

Tas juga sering dijual dalam bisnis thrift shop. Semakin terkenal dan bagus mereknya, maka akan semakin tinggi juga harga tas yang kamu jual.

Akan tetapi ini tergantung pada target pasar kamu. Kamu dapatbisa menentukan apakah pasar kamu adalah kelas ekonomi bawah, menengah, atau atas.

4. Sepatu

Sekarang, banyak pebisnis muda yang mulai fokus pada produk thrift sepatu, terutama sepatu limited edition. Sasaran pasar utama mereka adalah para sneakerhead yang senang membeli sepatu limited edition dari merek tertentu.

Selain itu, kamu juga dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi jika terdapat kardus atau nota pembelian.

Baca Juga: Model Fashion Thrift Shop Paling Cocok dan Laris

5. Perhiasan

Bisnis thrift perhiasan memang memerlukan modal awal yang lebih besar. Namun, ini dapat menguntungkan karena nilai emas cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu. Terutama jika perhiasan tersebut dilengkapi dengan sertifikat, harganya akan lebih tinggi.

6. Buku

Kamu bisa menjual berbagai buku bekas, mulai dari buku yang sering dibutuhkan oleh anak-anak sekolah hingga buku yang langka untuk para kolektor. Jenis bukunya sangat bervariasi, termasuk komik, kamus, novel, dan buku petunjuk.

7. Produk Rumah Tangga

Selain beberapa produk yang kami sebutkan sebelumnya, temen-temen juga bisa menjual produk rumah tangga seperti karpet, gelas, piring kaca, panci, dan peralatan penggorengan.

Penting untuk kamu memperhatikan kualitas setiap produk yang dijual agar pelanggan merasa percaya dan ingin kembali membeli produk dari bisnis thrift kamu.

Kenapa Memulai Bisnis Thrift?

Gambar Memulai Bisnis Toko Baju Thrift Shop

Setelah kamu paham apa aja jenis produk dalam bisnis thrift maka muncul pertanyaan “Kenapa harus memulai dan menjalankan bisnis thrift untuk pelajar”. Untuk bisa memahami jawwaban dari pertanyaan tersebut, kamu perlu membaca penjelasan berikut:

1. Bisnis Thrift Disukai oleh Kalangan Usia Tertentu

Saat memulai bisnis thrift shop, penting untuk memahami bahwa produk thrift sangat diminati oleh kalangan usia produktif, terutama remaja. Namun, jangan khawatir, meskipun target pasar Anda terutama dari usia tertentu, beberapa orang dari berbagai usia masih mencari produk thrift.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Riset Tindakan Indonesia (JRTI) pada tahun 2017, ditemukan bahwa sikap konsumtif lebih cenderung dialami oleh remaja karena ini adalah periode peralihan dari masa kecil ke dewasa. Sumber: Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja – ResearchGate.net.

2. Bisnis Kekinian

Bisnis thrift shop di Indonesia menjadi tren baru dalam beberapa tahun terakhir dan semakin populer saat ini. Bagi mereka yang senang berbelanja barang bekas, pakaian bukan hanya kebutuhan pokok, tetapi juga bagian dari gaya hidup mereka.

Banyak orang mencari barang thrift karena keunikan dan kelangkaannya. Oleh karena itu tidak jarang mereka mencari barang thrift sebagai pelengkap gaya fashion mereka.

3. Budget Produk Kecil, Untuk Besar

Biasanya, para pebisnis thrift akan pergi ke pasar barang bekas untuk memilih dan menginspeksi barang-barang yang akan mereka beli secara langsung. Ini adalah cara yang bisa kamu ikuti untuk mengurangi pengeluaran daripada harus membeli stok barang thrift secara online.

Untuk memulai bisnis ini, kamu tidak perlu anggaran besar. Kamu bisa mendapatkan barang berkualitas dengan modal yang terjangkau dengan cara membeli paket usaha atau kiloan dari supplier.

Tahukah Kamu, baju-baju bekas yang umumnya dijual di toko thrift dengan harga berkisar antara 25.000 hingga 150.000 rupiah per-potong, sebenarnya diperoleh dari pembelian grosir dengan harga 1 juta rupiah per-karung.

Dalam satu karung baju bekas, biasanya terdapat sekitar 50 hingga 100 potong baju dengan berbagai macam jenis. Jika kamu membeli satu karung dengan harga 1 juta rupiah dan mendapatkan 50 potong baju, kemudian Kamu menjualnya kembali dengan harga Rp. 50.000,- per-potong, kamu akan bisa mengembalikan modal awal kamu dan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 2.500.000,-.

4. Produknya Banyak Dibutuhkan

Beberapa produk yang kamu jual di bisnis thrift ini adalah kebutuhan bagi pelanggan. Harganya terjangkau namun tetap memiliki daya tarik.

Selain itu, produk seperti jam tangan dan perhiasan merupakan barang yang memiliki umur panjang dan akan selalu ada kebutuhannya dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu tidak heran jika jenis produk ini banyak mempunyai peminat di kalangan masyarakat, karena memang menjadi pemenuh kebutuhan mereka.

5. Risiko Kerugian Sangat Rendah

Jika beberapa produk tidak laku, kamu bisa menjualnya dalam bentuk paket usaha dan mempromosikannya melalui media sosial. Ini bertujuan untuk mengurangi potensi kerugian dalam bisnis thrift kamu.

6. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Pakaian adalah salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Semakin banyak produksi pakaian, maka semakin tinggi tingkat polusi yang dihasilkan, yang sangat merugikan lingkungan.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi dampak ini adalah dengan membeli dan mengenakan pakaian bekas. Inilah sebabnya mengapa thrift shop semakin banyak bermunculan saat ini.

7. Pemasaran Produk Mudah

Di era digital ini, akses manusia terhadap informasi sangat cepat, terutama melalui media sosial. Kamu bisa memanfaatkannya untuk mempromosikan bisnis thrift shop-mu agar lebih dikenal dan mendatangkan pembeli.

Saat ini, banyak platform online yang dapat digunakan untuk menjual barang bekas. Kamu tidak perlu khawatir jika ingin memulai bisnis ini.

Cukup dengan mencari kata kunci “preloved” atau “secondhand” di mesin pencari, maka kamu akan menemukan berbagai situs web yang menjual barang bekas.

Jadi, bisnis ini dapat menjadi pilihan bagi kamu yang ingin memulai usaha dengan modal yang terbatas. Anda bahkan dapat menjual produk branded dan menargetkan pasar kelas menengah ke atas.

Namun, seperti halnya bisnis lainnya, faktur, marketing, neraca keuangan, dan manajemen stok barang tetap saja kamu perlukan. Semua bisnis memerlukan keterampilan dalam berbagai aspek tersebut.

Demikianlah panduan tentang bagaimana cara memulai bisnis thrift shop, yang bisa menjadi gagasan bisnis tanpa modal besar yang bisa kamu coba. Ingat, thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas.

Cara Membuka Bisnis Thrifting Shop, Siap Cuan Banyak!

Bagi Kamu yang tertarik untuk membuka bisnis thrift shop, berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan sebelum memulainya:

1. Atur dan Tetapkan Modal

Untuk menjalankan bisnis ini, sebenarnya kamu tidak memerlukan modal besar. Karena biasanya, pakaian bekas yang masih layak dan berkualitas tidak terlalu mahal untuk dibeli. Dengan modal sekitar Rp. 500.000,- saja kamu sudah bisa memulai bisnis thrift ini.

Namun, salah satu hal yang penting untuk kamu siapkan adalah energi dan waktu untuk membeli barang bekas yang akan dijual.

Ada banyak pasar loak yang menjual pakaian, baju, dan sepatu yang masih bisa digunakan. Anda perlu bersabar dalam mencari barang yang bagus dan hati-hati dalam memilihnya.

2. Membuat Rencana Bisnis (Business Plan)

Memulai bisnis tentu tidak hanya memerlukan modal, namun juga perencanaan yang baik. Langkah kedua yang perlu kamu lakukan adalah membuat rencana bisnis (business plan) yang matang agar bisnis dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana.

3. Tetapkan Produk yang Dipasarkan

Langkah kedua dalam memulai bisnis thrift shop adalah memilih jenis barang yang akan kamu jual. Dalam bisnis penjualan barang bekas yang masih layak pakai, barang yang umumnya ditawarkan meliputi jaket, pakaian, celana, tas, dan sepatu. Selain itu kamu juga bisa menjual aksesori seperti topi, dompet, dan lainnya.

Untuk sobat yang baru memulai usaha ini, penting untuk menentukan fokus jenis barang yang akan kamu jual. Sebagai pemula, kamu bisa memilih untuk fokus pada pakaian dan celana terlebih dahulu. Atau Anda juga dapat memilih untuk fokus menjual berbagai jenis jaket.

Ketika kamu mencoba menjual terlalu banyak jenis barang sisa secara bersamaan, ini bisa membuat sulit bagi pelanggan untuk mengidentifikasi identitas bisnis thrift shop kamu. Hal ini dapat memengaruhi cara pelanggan memandang toko kamu.

Oleh karena itu penting untuk kamu mendapatkan supplier thrift shop yang berkualitas dan terpercaya. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan seperti:

  1. Mencari supplier di marketplace terpercaya
  2. Gabung Komunitas Barang Impor
  3. Mengikuti Pameran Thrift
  4. Datang langsung ke toko thrift luar negeri
  5. Mencari event thrift atau produk impor di sosial media
  6. Mencari di internet atau search engine

Penjelasan lebih lengkapnya kamu bisa baca artikel berikut: Cara Mendapatkan Supplier Thrift Shop Luar Negeri Terpercaya.

4. Periksa Kondisi Fisik Barang Thrift

Kondisi fisik yang baik dan kebersihan barang sangat memengaruhi kesuksesan bisnis thrift shop kamu. Dengan menjual barang thrift yang berkualitas baik dan bersih, maka kamu akan menciptakan kesan positif di mata pelanggan.

5. Tentukan Harga Jual Produk

Agar bisnis thrift shop Kamu berjalan lancar, penting untuk tahu cara menghitung harga jual dengan benar agar sobat bisa mendapatkan keuntungan yang sesuai.

Dalam menghitung harga jual produk, kamu perlu mempertimbangkan harga pasaran saat itu, kualitas barang, biaya operasional, dan modal yang kamu keluarkan. Jangan mengenakan harga yang terlalu tinggi, melebihi harga pasaran, karena ini bisa membuat barang kamu sulit terjual.

6. Buat Foto Produk yang Menarik

Untuk memasarkan produk thrift shop kamu secara online, penting untuk mengambil foto produk yang akan diunggah ke media sosial, situs web, atau platform jual-beli.

Pastikan untuk mengambil foto produk dengan latar belakang yang terang agar produk terlihat jelas oleh calon pembeli. Selain itu kamu juga dapat menggunakan model saat mengambil foto produk ini sehingga calon pembeli dapat melihat bagaimana produk tersebut terlihat saat digunakan di tubuh.

7. Lakukan Riset dan Tetapkan Sasaran Pasar

Pelajari pasar lokal kamu untuk memahami minat dan preferensi pembeli. Tentukan target pasar kamu, seperti apakah Anda akan menjual kepada remaja, dewasa, atau segmen pasar lainnya.

Setelah kamu selesai memutuskan jenis barang bekas yang akan dijual, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis pasar. Analisis pasar ini akan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya.

Dengan melakukan analisis pasar, kamu akan dapat mengidentifikasi target pasar kamu dan menentukan harga standar yang tepat untuk produk thrift kamu.

Selain itu, tujuan utama dari analisis pasar adalah untuk mengurangi risiko kegagalan dan membantu perkembangan bisnis kamu. Hal ini memungkinkan kamu untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan memenuhi kebutuhan pelanggan, yang pada gilirannya dapat membantu bisnis sobat bisa bertumbuh.

Dengan begitu, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam menjalankan bisnis thrift shop kamu dan dapat mengembangkannya berdasarkan tren dan permintaan pelanggan yang sobat peroleh.

8. Pasarkan Produk

Langkah selanjutnya dalam memulai bisnis thrift shop adalah memasarkan produk kamu. Kamu dapat memasarkan bisnis thrift shop secara online melalui media sosial seperti TikTok Shop, Instagram Shop, dan Facebook Marketplace.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memasarkannya melalui platform jual-beli online seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan lain sebagainya.

Jangan lupa untuk memberikan informasi yang jelas tentang produk yang Anda jual, termasuk kondisi barangnya.

Setelah itu kamu perlu untuk melakukan promo dan update konten di sosial media atau merchant online dengan rajin dan teratur, sehingga pembeli lebih tertarik karena toko kamu aktif melakukan promosi. Cara ini juga bisa meningkatkan brand awareness (kepercayaan) terhadap toko Kamu.

9. Membuka Toko Offline

Tidak hanya media online saja, kamu juga bisa membuka toko offline untuk memasarkan produk thrift shop-mu. Dengan mempunyai toko fisik (offline) pelanggan akan lebih yakin untuk membeli produkmu karena mereka paham bahwa bisnis kamu mempunyai identitas alamat yang jelas.

Yang perlu kamu perhatikan saat membuka toko offline adalah mencari lokasi yang strategis dan ramai dikunjungi oleh calon konsumen. Tempat yang paling umum adalah pusat perbelanjaan, kampus dan tempat wisata.

Kesimpulan

Jika kamu telah memahami bisnis thrift shop, kamu akan menyadari bahwa ini bisa menjadi pilihan yang bagus untuk memulai bisnis dengan modal yang terbatas. Bahkan kamu juga dapat menjual berbagai produk bermerek untuk target pasar yang berasal dari kelas menengah ke atas.

Demikianlah beberapa tips dan langkah dalam menjalankan bisnis thrift shop untuk pelajar yang bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan. Terima kasih telah mengunjungi dan membaca artikel di situs Jurnalis Bisnis. Semoga sukses dalam menjalankan bisnis Anda!

Share:
Admin Jurnalis Bisnis

Admin Jurnalis Bisnis

Admin JurnalisBisnis merupakan user khusus untuk administrator pusat website JurnalisBisnis.com. Semua artikel yang dibuat oleh Admin JurBil telah melalui proses panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *